Jumat, 01 Oktober 2010

Psikologi Konsumtif

PSIKOLOGI KONSUMTIF


Kata konsumerisme berasal dari kata consumpt yang berarti memakai atau menggunakan. Kata konsumerisme sendiri memiliki dua makna (1) dilihat sebagai gerakan atau kebijakan untuk melindungi konsumen dengan menata metode dan standar kerja produsen, penjual dan pengiklan. Ini pengertian yang dikemukakan oleh Engel dkk. (2) paham atau gaya hidup yang menganggap barang-barang mewah sebagai ukuran kebahagiaan, kesenangan, dan sebagainya. Sehingga di sini konsumerisme dimaknai sebagai gaya hidup yang tidak hemat dan keterpakuan pada peningkatan pembelian barang-barang. Makna kedua inilah yang digunakan dalam pembahasan ini.

Untuk melacak pola konsumerisme ini bisa dilihat dengan pola work, spend, and debt. Artinya orang bekerja (work) untuk mendapatkan banyak uang, kemudian ia membelanjakan uang tersebut (spend) bahkan dalam beberapa situasi hingga uang itu habis sehingga menyebabkan orang itu kemudian berhutang (debt). Dan terus kembali berulang polanya seperti itu.

Dalam kegiatan konsumsi, seringkali dikaitkan dengan life style (gaya hidup). Padahal gaya hidup sendiri ketika dikemukakan pertama kali oleh Alfred Adler tahun 1929 adalah gambaran mengenai manusia yang memiliki kekuatan untuk memilih, menguji karakternya dan mengatur arah kehidupan. Bagi Adler life style merupakan penjumlahan total dari nilai-nilai, gairah, pengetahuan, tujuan-tujuan yang bermakna dan hal-hal yng ekstrinsik yang membuat seseorang itu unik. Sementara saat sekarang gaya hidup dikiatkan dengan pekerjaan apa yang dimiliki, bagaimana menghabiskan waktu luang, dan benda apa saja yang dimiliki dan dikonsumsi. Sehingga terma life style lebih mengacu kepada "apa yang Anda miliki", ketimbang "siapa Anda?"

Life style mencerminkan pola konsumsi tentang pilihan-pilihan bagaimana seseorang menggunakan waktu, bagaimana membelanjakan uangnya dan bagaimana seseorang mengalokasikan pendapatannya.

Dalam konsumerisme ini juga ada kaitannya dengan perilaku abnormal, khusunya obsessive-compulsive disorder (OCD). Obsesif adalah pikiran yang terus menerus hadir dalam diri individu terhadap sesuatu, sementara kompulsif berupa perilaku yang berlebihan dan selalu ingin dilakukan sehingga individu itu sulit untuk menendalikan dirinya. Adanya kartu kredit merupakan salah satu yang kemudian memuculkan OCD ini pada perilaku konsumen. Orang yang kompulsif dicirikan dengan ciri pribadi, harga diri yang rendah, dan cenderung ke fantasi. Motivasinya adalah mendapatkan keuntungan psikologis yang didapatkan dari membeli produk itu, bukan karena memiliki benda itu. Konsekuensinya adalah hutang yang melampaui batas, kecemasan dan frsutrasi, perasaan kurang kendali dan konflik.

Pembeli yang kompulsif ini sering mengalami mood yang ekstrem, baik positif aupun negatif. Dan berbelanja adalah usaha untuk mengatasi mood yang negatif itu, misalnya karena sedang kecewa atau frustrasi kemudian pelariannya dengan melakukan konsumsi dan belanja yang berlebihan agar diri merasa tenang. Di AS pembeli yang kompulsif ternyata berasal dari keluarga yang tidak utuh dan menggunakan uang sebagai alat untuk dukungan emosional.

Kalau melihat manusia secara fisik, sebenarnya merupakan makhluk yang diciptakan dengan kondisi yang baik dan terlahir secara fitri. Meskipun begitu bukan berarti manusia tidak bisa tergelincir ke jalan yang salah. Dorongan hawa nafsu yang mengajak manusia untuk berperilaku konsumtif secara eksesif merupakan hal yang mudah ditemui. Dorongan nafsu inilah yang mestinya dikontrol.

a. Pengertian Konsumsi, Konsumen, Konsumtif dan Konsumerisme

- Konsumsi
Konsumsi, dari bahasa Belanda consumptie, ialah suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan daya guna suatu benda, baik berupa barang maupun jasa, untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan secara langsung. Contohnya seorang wanita yang menggunakan lipstik atau bedak setiap hari sehingga lipstik dan bedak tersebut habis karena sering digunakan. Dengan demikian, wanita tersebut telah mengkosumsi lipstik atau bedak tersebut.

- Konsumen
Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk perdagangkan. Dari contoh yang telah dijelaskan pada penjelasan mengenai konsumsi diatas, yang dimaksud konsumen ialah wanita yang melakukan kegiatan konsumsi tersebut.

- Konsumtif
Konsumtif adalah perilaku boros yang mengkonsumsi barang atau jasa secara berlebihan, yang lebih mendahulukan keinginan daripada kebutuhan. Contohnya saja seseorang yang sering gonta-ganti HP setiap produk terbaru dipasarkan karena tidak mau dicap sebagai orang yang ketinggalan jaman. Orang tersebut telah berperilaku secara konsumtif dimana ia mnggunakan HP untuk gaya hidup saja sementara fungsi utama dari penggunaan HP seperti untuk telepon dan sms tidak lagi menjadi perhatian utamanya.

- Konsumerisme
Konsumerisme adalah paham atau ideologi yang menjadikan seseorang atau kelompok melakukan atau menjalankan proses konsumsi atau pemakaian barang-barang hasil produksi secara berlebihan atau tidak sepantasnya secara sadar dan berkelanjutan. Hal tersebut menjadikan manusia menjadi pecandu dari suatu produk, sehingga ketergantungan tersebut tidak dapat atau susah untuk dihilangkan. Contohnya dalam film ataupun sinetron di TV dimana menceritakan ataupun menampilkan tingkah laku para istri “orang berada” dalam suatu acara arisan yang masing-masing diantaranya bersaing atau berlomba-lomba memamerkan perhiasan baru ataupun barang-barang mahal yang baru dimilikinya. Dari cerita tersebut kita dapat melihat dimana konsumerisme terjadi.




DAFTAR SUMBER MATERI :
- http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/message/3419
- http://id.wikipedia.org/wiki/Konsumsi
- http://id.wikipedia.org/wiki/Konsumen
- http://www.butikbella.co.cc/tag/konsumtif-adalah
- http://id.wikipedia.org/wiki/Konsumerisme

0 komentar:

Posting Komentar